![]() |
Liputan Fakta |
Ungkapkan Kebenaran
Arif Fadillah Sugandi, 04 Januari 2019, 01:32 WIB, Dibaca : 1,049 Kali
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Jakarta, liputanfakta.com---Elektabilitas Partai Golkar sempat diprediksi terlempar dari dua besar dalam peringkat peraih suara di Pileg 2019. Namun demikian, langkah Golkar di Pemilu tahun ini dianggap tetap mampu meraih suara teratas karena sudah teruji sebagai partai besar.
"Golkar sudah teruji sebagai partai modern yang tak tergantung pada satu figur kuat. Mesin partai saya lihat saat ini solid," kata pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno di Jakarta, Kamis, 3/01/2019.
Menurut Adi, sejak Reformasi, Golkar memang belum mengantarkan kadernya sebagai presiden lewat pemilu. Tapi, dalam pileg, posisi Golkar selalu unggul dengan minimal menempati posisi dua besar.
Bahkan, di Pileg 2004, Golkar pernah berjaya sebagai pemenang dengan meraih 24,4 juta atau 21,53 persen.
"Perolehan di pileg selalu unggul antara rangking 1 atau rangking 2. Itu artinya, mesin partai beringin ini teruji. Golkar saya yakin bisa rebound di Pileg 2019," tutur Adi.
Kemudian, ia mencontohkan ketika Pilpres 2004 yang dimenangkan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, namun pileg digenggam Golkar.
Bagi dia, mesin akar rumput hingga kinerja calon legislatif akan memberikan pengaruh.
Sebelumnya Ketua Umum Partai golkar Airlangga Hartarto menekankan kepada para kadernya agar tidak hanya bekerja keras memenangkan Golkar di Pileg, namun pun harus berjuang memenangkan Jokowi-Ma’ruf di daerah masing-masing.
"Kita terus genjot pemilih Golkar lanjut memilih Pak Jokowi. Caleg-caleg harus proaktif dan wajib mengampanyekan pasangan capres dan cawapres pilihan Partai Golkar" papar Airlangga.
Airlangga juga meminta supaya basis Partai Golkar mampu mempertahankan kekuatan yang selama ini sudah ada.
Lebih lanjut, ia juga optimistis Golkar akan meraih posisi dua besar dalam Pemilu 2019.